Jakarta, Masa peralihan dari musim kemarau menuju musim
penghujan seperti saat ini biasanya tubuh gampang diserang penyakit.
Saat merasa tidak enak badan menjelang sakit, banyak orang bingung
memutuskan untuk tetap olahraga atau stop dulu untuk sementara waktu.
Alasan
untuk tetap berolahraga cukup dipahami karena beberapa orang justru
merasa lebih segar ketika berolahraga. Asal sakitnya belum terlalu
parah, biasanya olahraga ringan seperti jogging malah membuat badan
terasa enak dan penyakit tidak jadi datang.
Namun demikian, tidak
selalu olahraga jadi penyelamat saat orang merasa mulai tidak enak
badan. Beberapa kondisi mengharuskan orang untuk istirahat total,
termasuk menghentikan rutinitas olahraga meski belum benar-benar sakit,
setidaknya sampai gejala penyakitnya mereda.
Kondisi yang
mengharuskan orang untuk tidak olahraga antara lain sebagai berikut,
seperti dikutip dari Medicalnewsdaily, Jumat (9/11/2012):
- Nyeri di badan
- Demam atau panas tinggi
- Diare
- Muntah
- Susah napas dan terasa sesak di dada
- Pusing atau kepala terasa melayang
Keith
Veselik, MD, ahli kebugaran dari Loyola University mengatakan perlu
tidaknya seseorang menghentikan olahraga saat sakit sangat tergantung
pada jenis penyakitnya. Kadang-kadang tidak masalah untuk tetap
melakukan aktivitas fisik, tetapi pada kali lain harus benar-benar
istirahat total.
"Kita semua tahu olahraga adalah kunci hidup
sehat. Tetapi ada masa tertentu yang mengharuskan tubuh kita istirahat.
Jadi lebih lambat saat sakit adalah cara alam untuk mengingatkan tubuh
agar jangan dipaksa dan sangat beralasan untuk memperhatikan peringatan
tersebut," kata Dr Veselik.
Orang-orang dengan masalah jantung
misalnya, termasuk dalam kategori harus istirahat kalau sedang tidak
enak badan. Demikian juga dengan pengidap diabetes, sebaiknya istirahat
karena gula darahnya akan turun terlalu rendah saat melakukan aktivitas
fisik.
Pada orang yang sehari-harinya tidak punya masalah
kesehatan, olahraga saat mengalami gangguan ringan seperti nyeri
tenggorokan dan hidung meler umumnya tidak membahayakan. Namun demikian,
diimbau untuk tetap mengonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar